Perlu Langkah Antisipasi

07.04 Diposting oleh HERI IRAWAN

Durian di Ambang Kepunahan
NGABANG - Kepala Dinas Pertanian Ir. Pa’ du Palimbong mengatakan komoditi Durian adalah merupakan tanaman yang memiliki peran penting dalam kehidupan ini. peranan tersebut selain menghasilkan buah yang dapat di olah oleh masyarakat, juga konservasi tanah dan air maupun menjaga kualitas Udara yang ada. Tetapi dari waktu ke waktu sudah dapat di lihat keberadaan pohon durian yang memiliki potensi ini sudah semakin kritis atau sudah berada di ambang kepunahan.

"Saya melihat inikan dari aspek konservasi dan aspek ekonomis dari buah durian. kalau kita lihat buah durian inikan secara kontinyu dapat memberikan pendapatan masyarakat apa bila di olah dengan baik," ujarnya kepada awak koran ini, kemarin di Ngabang.
Karena di sisi lain buah durian yang ada saat ini, dapat di olah masyarakat menjadi berbagai makanan yang memiliki nilai cukup tinggi sehingga dari olahan itu akan dapat memberikan tambahan pendapatan kepada masyarakat.
Sehingga kalau di lihat dari potensi tanaman komoditi ini lanjutnya, Tanaman Duruan ini sudah semestinya mendapat perhatian dan tetap terpelihara dengan baik serta di kembangkan.
"Seharusnya demikian harus mendapat perhatian. tetapi fakta di lapangan khususnya di daerah Kabupaten Landak, Masyarakat yang ada di daerah ini ramai-ramai melakukan penebangan pohon durian dengan tanpa mau peduli apakah masih produktif atau tidak," ungkapnya.
Dengan realita yang ada, Seraya berharap kepada semua pihak, terkait dengan kebiajakan ini agar dapat berpikir lebih rasional agar tanaman ini tidak punah. karena sudah dapat di pastikan kalau saja tanaman durian ini sudah berada di kepunahan maka masyarakat yang ada akan kesulitan untuk mendapatkan buah tersebut.
"Kalau memang sudah punah kan masyarakat harus membeli durian dari pontianak dan di makan di Landak, padahal yang ada sekarang ini ternyata harus di tebang," ungkapnya.
Karena di sisi lain menurutnya program pemerintah juga berharap agar masyarakat dapat menanam dan melestarikan serta melindungi tanamn durian. dan ini tidak lain hanya untuk kepentingan masyarakat semata. tetapi di sisi lain ternyata tanaman yang di minta di lindungi ini ternyata juga harus di babat oleh oknum-oknum dengan tidak memperhatikan aspek potensi yang ada.
Sementara itu pendapat yang sama juga di ungkapkan oleh A.Mulianto SE.MM, di mana menurutnya, kondisi yang ada sekarang ini memang seharusnya di buatkan aturan yang intinya tidak memperjual belikan kayu buah-buahan. karena kalau saja kondisi ini tetap saja di biarkan maka ke depannya daerah ini akan kembali menjadi daerah yang serba mendatangkan hasil dari daerah luar.
"Kalau saya lihat bagaimanapun Pemda harus mengambil langkah. karena kalau di biarkan bagaimanapun ini akan langka dan ini demi tersedianya buah-buahn yang cukup dan serba ada di daerah kita sendiri bukansealalu mendatangkan dari daerah luar," pintanya.
Ia melihat kehadiran SKAU (Surat keterangan Asal usul) yang di keluarkan oleh Kepala Desa sebagai syarat yang dapat di pergunakan untuk mengolah kayu yang berasal dari hutan hak dan kayu yang berasal dari kayu buah-buahan. hanya memang di satu sisi ini adalah hal yang terbaik yang artinya dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk menjual hasil hutannya kepada siapa saja, tetapi mestinya ini juga harus di buat filter oleh Pemda karena dengan SKAU ini akan dapat di jadikan sebagai alat yang membuka peluang kebebasan.
"Ini tidak salah, artinya Pemda Kita di Landak khususnya Bunhut ada kebijaksanaan dalam melihat kepentingan masyarakatnya. tetapi jangan lupa ini juga harus ada aturan yang memberikan teguran agar tanaman atau pohon durian atau buah-buahan lainnya itu tidak di jarah yang pada akhirnya punah," ujar Aktivis LSM Gerak Reformasi Kabupaten Landak ini.
Ia menambahkan dengan adanya SKAU ini secara otomatis sudah membuka pasaran untuk kayu buah-buahan dan sejenisnya sehingga bukan tidak mungkin, setelah jenis kayu kelas satu dan dua habis maka pohon buah-buahan juga akan ikut terbabat habis yang akhirnya langka. (wan)



You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Perlu Langkah Antisipasi"


Powered by www.tvone.co.id