NGABANG - Masyarakat Kabupaten Landak yang 90,91 persen penduduknya bekerja di sektor pertanian, yang secara langsung berhubungan dengan hutan dan lahan. Sehingga Dengan alasan ekonomi juga akan menjadi faktor utama terjadinya perambahan hutan dan lahan. Dengan melalui pembangunan ekonomi masyarakat yang terarah maka, hal ini akan dapat menjadi modal dasar dalam upaya pengelolaan hutan dan lahan secara lestari.

. Pemaparan Vinsensius Plt Disbunhut melalui Kabid kehutanan Ir.Suprato dalam kegiatan Lokakarya pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) PNPM-PISEW Kabupaten Landak belum lama ini mengungkapkan, Bahwa upaya peningkatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, maka sangat di harapkan adanya partisipasi aktif dari masyarakat untuk membangun sektor kehutanan serta perkebunan yang lebih baik.
"Kita tetap berpegang pada visi terwujudnya fungsi hutan sebagai penyangga kehidupandan perkebunan yang produktif, unggul dan bersaing bagi kesjahteraan masyarakat. dengan demikian kita di Disbunhut tetap berupayamerangkul masyarakat kita untuk mencapai tujuan ini," ujarnya.
Keterlibatan serta peran masyarakat di dalam upaya pemempaatan dan perlindungan hutan dan lahan ini akan dapat menjadi filar keberhasilan dalam pengembangan hutan dan lahan. Kendati upaya terebut juga sudah tertuang dalam bentuk usaha pemberdayaan masyarakat di antaranya pengembangan usaha tanaman sela jagung pada tanaman tengkawang. di jelaskannya mengenai tanaman ini merupakan salah satu pengembangan tanaman sela jagung pada tanaman tengkawang merupakan upaya peningkatan ketahanan pangan di bidang kehutanan. karena katanya pengembangan pola ini dapat menjadi alternatif dalam optimalisasi pemempaatan lahan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Masa mulai produksi tanaman tengkawang yang relatif panjang, dapat teratasi dengan tanaman sela jagung yang memiliki umur produksi yang relatip singkat. selain itu pembangunan Denplot oleh dinas perkebunadan khutanan Kabupaten Landak, ini juga akandapat menjadi ajang pembelajaran bersama untuk memempaatkan lahan secara optimal," terangnya.
Dikatakannya, selain pengembangan usaha tersebut, Dibunhut juga berupaya dalam pengembangan Hasil hutan non kayu (rotan), yang tujuannya pengembangan tersebut di tujukan untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri. yang mana dalam pengembangan yng teratur dan terarah dapat menjamin suplai bahan baku industri. penurutnya pengenalan rotan sebagai salah satu hasil hutan non kayu yang memiliki potensi cukup layak di lakukan. "Sebenarnya hasil hutan non kayu lainnya memang belum di usahakan secara optimal apakah itu bambu maupun tanaman obat-obatan. padahal ini sangat menjanjikan apabila di usahakan dengan maksimal," paparnya.
Sedangkan potensi lainnya seperti karet, pihaknya juga saat ini sudah melakukanberbagai langkahagar masyarakat juga dapat membangun perkebunan karet secara mandiri. karena pihaknya juga tetap akan mendukung sepenuhnya upayayang di lakukan oleh masyarakat terutama dengan membangun kebun entrys. di mana dalam pembangunan ini, ungkapnya masyarakat secara langsung di libatkan terutama mengenai penyiapan bibit karet. berbakal dengan pelatihan yang di lakukan , maka sangat di harapkan kemandirian akan dapat tumbuh dengan baik pada masyarakat. Terutama dalam pengembangan pembibitan baik untuk keperluan sendiri maupun untuk dijual.
"Kita juga sudah mengembangkan denplot pinang. pengembangan tanaman pinang juga sebagai salah satu koomditi perkebunan yang juga merambah komoditi potensial di Kabupaten Landak. pengembangan tersebut kita harapkan juga akan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri. dan kita harapkan pembuatan denplot tanaman pinang ini juga kita harapkan dapat menjadi komoditi yang bisa di kembangkan di masyarakat, karena upaya ini kita harapkan dapat menunjang serta menambah penghasilan masyarakat ke depan," pintanya. (wan)



You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Demi Terwujudnya Fungsi Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan"


Powered by www.tvone.co.id