Polres Gelar Rekontruksi Pembunuhan Bayi

18.50 Diposting oleh HERI IRAWAN

NGABANG- Dengan wajah yang berliang air mata, Bunga (Nama Samaran, red), tersangka pembunuhan bayi perempuan beberapa waktu lalu di sungai Landak. Senin (17/11), kemarin, hampir tak sanggup melakukan rekontruksi tertutup di komplek Mapolres Landak.
Dalam rekontruksi, tersangka yang saat ini masih berusia 14 tahun, disaksikan Kapolres Landak AKBP Drs Subnedih SH, Waka Polres Kompol P Sinaga, Kabang Ops AKP Dodik A, Kasat Reskrim AKP K. Pasaribu, Kasat Lantas AKP Luki F, kuasa hukum tersangka Amir Syarifuddin, SH, Jaksa Penutup Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Ngabang Andri, SH.
Berkali-kali setiap adegan demi adegan rekontruksi, pelajar salah satu dalam Kota Ngabang ini, harus mengusap air matanya, yang kala itu disaksikan orang-orang sekitar rekontruksi tertutpu itu. Dalam gelar rekontruksi pembunuhan bayi itu, didapat ada 18 adegan, yang mana adegan pertama, mengambarkan ketika itu bunga masih berada didalam kamar asramanya dibilangan jalan masuk SMAN 1 Ngabang. Pada hari Jum’ at subuh, tanggal 10 Oktober 2008, sekitat pukul 03.00 wib, Bunga merasa perutnya sakit, ketika hendak buang air besar, sambil membawa handuk diselepangkan pada tubuhnya. Masuk adegan ketiga, Bunga masuk ke WC khusus putri, tepatya berada diantara WC pria dan WC khusus tamu. Adegan berikutnya, Bunga membuka celana pendek dan celana dalam yang digunakannya. Ketika henda buang air besar, persisnya ketika hendak jongkok berusaha menekan perutnya yang sakit, gambaran ini rekontruksi ke lima. Masuk rekontruksi ke enam, tiba-tiba batok kepela bayi keluar sedikit dari rahimnya. Rekontruksi ini membuat Bunga agak tergoncang, ia menangis histeris dan berusaha menutup wajahnya yang polos itu.
Pada adegan ketujuh ini, setelah melihat kepala bayi sudah keluar, Bunga merasa terkejut dan pingsan beberapa saat. Sekitar hampir beberapa menit tidak sadarkan diri, Bunga akhirnya siuman, dan melihat bayi yang tadinya sempat keluar hanya bagian kepala, sudah keluar dan tergeletak dihadapannya, tanpa suara dan hanya pada bagian tangan bayi sempat bergerak-gerak. Sudah tentu Bunga panik, adegan berikutnya Bunga menarik keluar tembuni (Sarang Bayi, Red) dari rahimnya dengan kedua belah tangan dia. Dipundaknya masih terselempang handuk, ketika itu juga Bunga meletakan handuk itu dilantai WC, dan seraya meletakkan bayi bersama tembuni tak berdosa itu di dalam handuk serta membungkus bayi itu dalam keadaan masih hidup. Pada adegan berikutnya, Bunga keluar dari WC, sekitar pukul 04.00 wib, membawa bayi dibalut handuk dengan cara mengendongnya melewati jalan belakang menuju gertak atau jembatan kecil. Sampai ditempat permandian di sungai Landak, membuang bayi beserta tembuninya. Ketika bayi dan tembuni sudah tengelam, Bunga langsung mencuci handuk yang digunakan membawa bayi hasil buah cinta pasangan dibawah umur ini.
Kapolres Landak AKBP Drs Subnedih SH, melalui Kasat Lantas AKP K. Pasaribu, mengatakan, rekontruksi ulang peristiwa pembunuhan bayi laki-laki itu dalam rangka melengkapi berkas dan mengetahui secara jelas proses tahap demi tahap yang dilakukan tersangka.
Adegan ulang ini untuk melengkapi data, kata mantan Kapolsek Ngabang ini seraya menyatakan pihaknya juga masih menunggu hasil tes DNA dari Laboratorium Mabes Polri di Jakarta. ”Memang untuk tes DNA ini memerlukan waktu cukup lama dan ini tidak gampang. Mudah-mudahan dalam waktu dekat hasil test DNA dikirim ketempat kita,” harapnya. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Polres Gelar Rekontruksi Pembunuhan Bayi"


Powered by www.tvone.co.id