NGABANG – Rencana program pembangunan yang saat mengadakan sosialisasi dalam rangka membukan lahan perkebunan oleh sebuah perusahaan kepada masyarakat di satu daerah, memang merupakan kegiatan yang harus di lakukan. Karena dengan melalui kegiatan sosialisasi tersebut, rencana pelaksanaan untuk membuka perkebunan serta berbagai program yang akan dilakukan pada lingkungan perusahaan termasuk pada masyarakat yang berada di lingkungan perusahaan tersebut akan dapat di ketahui secara jelas oleh masyarakat,selain di ekspos kepada tim AMDAL di tingkat Kabupaten. “Secara Atministrasi draf penyusunan berbagai perencaan yang
ada sudah cukup bagus, karena setelah kita nilai sudah baik walaupun
masih ada beberapa yang masih perlu di lakukan perbaikkan hanya saja
yang kita minta pada pihak perusahaan agar apa yang sudah bagus ini
hanya sebatas atministrasi saja tetapi yang lebih penting adalah
pelaksanaan di lapangan,” kata Ir MC Karjono Kadis Hutbun dalam kegiatan pembahasan AMDAL milik PT.Condong Garut di Aula Bappeda Rabu (18/06), kemarin.
Kegiatan yang di ikuti selain oleh Dinas Pertambangan Energi dan LH selaku leading sector di hadiri pihak perusaaan bersama Tim pemekarsa PT. Condong Garut, Tim AMDAL Kabupaten Landak, Camat Mandor dan Menjalin, Kepala Desa, Kadus serta para Pemuka Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di daerah perkebunan perusahaan tersebut.
Perusahaan yang berada di daerah Kecamatan Mandor dan Kecamatan Menjalin tersebut dengan luasan lahan 14.500 Hektar dengan tanaman kelapa sawit saat ini sudah memasuki tahap pembahasan Amdal karena pembahasan KA (Kerangka Acuan) sudah di bahas beberapa waktu lalu. Sehigga menurutnya dalam pembahasan tersebut memang harus dapat di lakukan secara lebih teliti karena kegiatan inilah yang akan sangat memegang peranan penting. “Masalah AMDAL inilah yang sangat penting untuk itu saat pembahasan seperti ini kita minta semua yang hadir dapat memberikan masukan serta koreksi pada pihak perusahaan karena kedepannya AMDAL inilah yang akan menjadi acuan bagi pihak perusaaan saat melakukan berbagai kegiatan,” kata Telly Yolaga Kadis Pertambangan, Energi dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak.
Dia juga menegaskan apabila dalam pembahasan tersebut terjadi kekeliruan atau kesalahan maka kedepannya apa yang di lakukan oleh pihak perusahaan akan terjadi kesalahan. Sehingga kesalahan tersebut tidak hanya di tanggung selama satu atau dua tahun saja, tetapi akan terjadi selama perusahaan masih melakukan kegiatan. Sementara Ir. Jakius sinyor Kadis PU Kabupaten Landak juga menyoroti rencana pembangunan jalan dan Lapangan olah raga yang hanya berukuran 500 meter yang sangat tidak memungkinkan selain lebar jalan yang hanya mencapai 4 – 5 meter. “Sesuai dengan bidang tugas dan fungsi Saya di PU masalah sarana dan prasarana yang di paparkan di dekumen dimana labar jalan hanya sebesar 4 – 5 meter apalagi ini untuk jalan utama sedangkan peraturan yang ada sekarang lebar jalan harus 11 meter yang terkecil. Namun pun demikian kemungkinan rencana ini ada aturan atau hal-hal lain dari perusahaan. Tetapi kalau berdasarkan aturan yang ada seperti itu,” katanya.
Apalagi sebagai gambaran saat ini sudah banyak perusahaan yang terpaksa membuka lebar jalan yang di miliki lataran jalan tersebut ternyata sempit ketikan melakukan kegiatan. Dengan demikian sesuai dengan realita yang ada maka di harapkan terutama saat akan membangun jalan maupun prasarana lainnya harus dapat melihat bagaimana prospek kedepannya.
Karena yang di bicarakan sekarang bukan yang sekarang, tetapi untuk 5
atau 10 tahun kedepan bahkan lebih dari itu. Sehingga prakiraan akan
dampak dari perkembangan itu akan dapat menjadi salah satu tuntunan pada perusahaan saat melakukan rencana kegiatan. Karena apabila itu yang terjadi maka dapat di pastikan untuk membuka jalan baru [pelebaran kembali] tentu akan kesulitan di samping juga biaya yang tinggi. Dengan realita yang ada maka di harapkan pihak perusahaan dapat lebih teliti lagi dalam rangka menganalisa perencanaan. (wan)
You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Pelaksanaan Program Dalam Perkebunan Butuh Realita Bukan Rencananya"


Powered by www.tvone.co.id